RSS

Sebuah Pilihan

"Ya Rabb,, sebuah bentuk ujian kehidupan kembali lagi, Engkau yang akan menilai semuanya ya Allah. Ku memohon padaMu wahai dzat yang maha tahu segalanya..."

"untuk terus melanjutkan ato tidak, cuma hanya ada 2 pilihan disini,
istiqomah ato tidak?"


Wahai kawan, dimana kalian...wahai Rabb yang menjaga hati... Jagalah hati ini dari keterpurukan amal dan syahwat.

Hamba berlindung kepadaMu wahai Tuhanku, yang maha melindungi..
Tunjukkan bahwa yang benar itu adalah KEBENARAN dan berikan kekuatan untuk dapat menjalankannya. Dan tunjukkan kepadaku bahwa yang salah itu adalah KESALAHAN dan berikan aku kemampuan untuk menjauhinya"

tidak ada abu-abu disini, Yang ada hanya HITAM ato PUTIH. Yang ada hanya Salah ato benar. Yang ada hanya Surga ato Neraka.

Wahai jiwa, tidakkah kau malu pada Rabb yang telah menciptakan mu...
ia berikan apa-apa yang kau butuh, sekarang kau Khianati CintaNya, dengan Kenikmatan yang sesaat.

Tidakkah kau merasa malu dengan wajah Rabbmu....
Wahai jiwa.....
wahai yang ada di dalam hati....
Dengarkanlah kata-kata dari Rabb mu...

HITAM ato PUTIH....

Pilihan...yang Mesti kau pilih....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tetaplah Disini Wahai Kawan.......

Entahlah terkadang perjalanan yang jauh dan tidak pernah berakhir ini sering membuat kita lelah, capai, dan benar-benar letih. Hatta, keletihan itu sendiri terkadang tidak bisa digambarkan dengan visualisasi tertentu. Fase-fase inilah yang teramat sangat kita takutkan, kita khawatir suatu saat nanti kita tidak dapat lagi merasakan indahnya ber-Islam, indahnya berukhuwah, dan indahnya beribadah kepada Allah. Kita juga mengkhawatirkan terjadinya disorientasi dalam dakwah yang sedang kita rancang...

Apapun ceritanya, ana, antum, dan seluruh ikhwah di bumi belahan manapun dia berada... mari kita berazzam agar kita tetap dan akan selalu senantiasa berada dalam rumah besar TARBIYAH ini...Allahumma amien


Tetaplah disini saudara/i ku...........Dijalan keimanan ini........dijalan keislaman ini................Tetaplah bersama-sama meniti jalan ini.........sampai usai.............Kita semua mungkin sudah letih....Karena perjalanan ini amat panjang dan berliku......Tapi .... bersiaplah disini.......Jangan sekali-kali kita menjauh......Yakinlah kenikmatan pengorbanan yang kita teguk di jalan ini....Jauh lebih banyak ... ketimbang yang dilakukan orang-orang lalai itu ......Keindahan disini.... jauh lebih indah dari pada keindahan yang dibanggakan oleh orang-orang lalai itu

Saudara/i ku ...................Kita memperoleh puncak obsesi dan keinginan disaat kita mendapatkan ujian....Keinginan kita adalah apa yang dapat kita berikan untuk ISLAM dan kaum muslimin......Kegembiraan kita adalah bagaimana melihat hasil perjuangan da’wah kepada ummat.....Obsesi kita adalah bagaimana bisa berbuat lebih banyak untuk ummat.....

Terangilah hati dan jiwa kita untuk tetap bersama... Saudara/i ku....Karena dengan itu eksistensi ukhuwah akan lebih terasa dan lebih indah......Hapuslah dzhon-dzhon yang ada dalam diri kita semua..............Jangan cepat menyerah, putus asa, frustasi, apalagi cepat marah ......Karena itu semua tak pernah membawa kita untuk mencapai kedudukan yg lebih tinggi....Bukankah semua posisi yang lebih mulia selalu dicapai lewat pengorbanan yang luar biasa ????........

Tetaplah disini saudara/i ku...........Tetaplah di jalan ini .... jalan keislaman ......... jalan keimanan..........Tetaplah di jalan ini..........Walau hati ini perih........walau jasad ini sakit....Tetaplah di jalan ini ..............Walau remuk tulang-tulang kita........ walau runtuh sendi-sendi kita.........walau habis cucuran keringat darah dan air mata kita.............Tetaplah di jalan da’wah ini............Walau berkorban perasaan .............. walau pahit menerima kenyataan.........
Saudara/i ku..................Jalan yang kita tempuhi memang berat.........penuh dengan tantangan, hambatan, ancaman ,godaan......Banyak yang kita temui di jalan ini........Yang meninggikan asa dan harap kita..............Namun terkadang menghempaskan batin dan jiwa kita.............Akan banyak yang kita temukan........idealisme dan realitas bertempur, berperang, jauh masuk ke relung hati kita..............Hingga akhirnya jiwa kita harus mengalah...apabila realitas jauh dari angan........

Tetaplah disini Saudara/i ku................Kita akan memulai perjalanan yang lebih mendaki dan terjal...............Tapi disanalah kita berharap bisa merasakan kenikmatan yang kita idam-idamkan.............Maka ucapkanlah “Alhamdulillah” atas semua keadaan yang kita alami.........Meski kebersamaan ini sungguh menguras keringat dan meletihkan sendi-sendi.....



(sumber: anugrah-sp.blogspot.com)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kepastian Diri

Alhamdulillah Ya Raabbb kau masih memberiku kesempatan menikmati Iman dan indahnya berislam...

perubahan pada diri seorang itu pasti, seiring berjalannya waktu dan pemahaman seseorang tentang arti tujuan hidup ini maka ia akan terus mencari jawaban - jawaban itu. aku berlindung pada mu ya Rabb dari apa-apa yang membuat aku jauh dariMu,

Allah lah yang maha membolak -balikkan hati, semoga Engkau selalu mengistiqomahan ku dijalan ini ya Rabb...

keistiqomahan ini adalah harga mati bagi seorang muslim, kalaulah iman ini bisa dibeli dengan dunia apalah artinya sebuah penderitaan, kenikmatan yang begitu pahit...

semoga Allah selalu meneguhkan langkah mu kawanku,,,aku yakin engkau akan kuat disana, ingatlah wahai sahabat bukan dunia tempat kita berteduh, bukan dunia tujuan kita, masih ada perjalanan yang begitu panjang, yang akan terus kita tempuh, walau begitu banyak yang berjatuhan di jalan ini, tapi kita butuh sebuah kepastian diri bahawa kita akan selalu istiqomah di jalan ini.

Wahai sahabatku nan jauh disana, Allah sedang berbicara padamu, berbicara bahwa engkau akan berpijak ke tangga berikutnya, menuju puncak keimanan yang teguh sepert Bilal bin Rabbah

Wahai saudaraku, ingatkah engkau tentang tujuan dan hakikat hidup ini?




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CIRII DAN BAHAYA RIYA

Ada empat ciri orang yang (beramal) riya: malas beramal jika bersendirian, bersemangat beramal bila di depan orang, bertambah amalnya jika dipuji dan menguranginya jika dicela ( Saidina Ali bin Abi Talib).

Ahli hikmah mengibaratkan orang yang ria dalam melakukan sesuatu, termasuk melakukan ibadah kepada Allah, itu dengan orang yang pergi ke pasar yang kantongnya diisi penuh dengan batu. Tujuannya tidak lain agar orang-orang melihatnya dengan kagum dan menyangkanya kantongnya penuh dengan uang. Ini bermakna bahwa suatu pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak, sungguh-sungguh, melelahkan, dan bahkan memakan korban jiwa, adalah samasekali perbuatan yang sia-sia. Sebab, suatu pekerjaan yang mengandung riya tidak akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena yang jelas dia hanya melakukan sesuatu dengan mengharapkan sesuatu pujian dari manusia.

Orang yang beramal dengan ria pada hari kiamat nanti akan disuruh mengambil pahalanya di dunia ini dari orang-orang yang dia beramal untuk orang tertentu. Katankanlah misalnya seorang pemuda yang ingin membantu orang yang terkena tsunami dengan mengharapkan penghargaan pemerintah, bukan ikhlas karena Allah. Akibatnya, pekerjaan itu akan serius dilakukan di daerah-daerah tertentu yang mudah terlihat oleh pemerintah.

Lebih jauh, Nabi Muhammad menyamakan amal dengan ria itu dengan syirik. Kata Nabi, Sesuatu yang paling aku takuti terjadi padamu sekalian adalah penyakit syirik kecil. Para sahabat bertanya, Apa itu syirki kecil? Nabi menjawab, Itulah ria.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS